PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kalimat yang Kata Kerjanya Menyimpang dari Pola Aspek-Pelaku-Tindakan
Kalimat pasif
adalah kalimat yang kata kerjanya berupa kata kerja pasif, yakni kata kerja
bentuk di-, bentuk diri, bentuk ter-, dan bentuk ke-an. Berdasarkan maknanya,
kalimat bentuk pasif adalah kalimat yang subjeknya menderita akibat tindakan
atau dikenai tindakan. Dengan kata lain, subjek berperan sebagai penderita.
Kalimat yang kata kerjanya berpola aspek-pelaku-tindakan dapat disamakan dengan
kalimat pasif bentuk diri (Aherini: 2008).
Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif dibentuk oleh
perpaduan antara pelaku (agens) dengan tindakan, seperti dibaca, saya baca,
dan mereka baca. Karena sudah
merupakan bentuk padu, sudah tentu di antaranya tidak dapat disisipi kata lain.
Jika disisipi kata lain, seperti akan, sudah, dan belum, kalimat yang
ditumpanginya aakan terasa janggal bahkan pengertiannyapun akan menjadi kurang
jelas atau kabur (Suandi: 1988). Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh
berikut.
Uang yang kemarin ibu berikan saya belum belanjakan.
Sesuai dengan ketentuan di atas, kata belum dalam kalimat di atas seharusnya ditempatkan di depan
kata saya. Dengan demikian,
kalimat tersebut dapat diubah menjadi uang yang kemarin ibu berikan belum saya belanjakan. Kesalahan yang juga sering dilakukan
adalah kesalahan menempatkan kata yang berupa aspek. Aspek adalah cara
memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan,
kejadian, dan proses. Menurut Aditya
Fauzul Muna (dalam http://pgsdunnes.2008.wordpress.com),
jenis-jenis aspek meliputi :
a)
Aspek kontinuatif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan terus berlangsung.
b)
Aspek inseptif, yaitu aspek yang
menyatakan peristiwa atau kejadian yang baru mulai. Contoh: baru atau baru saja.
c)
Aspek progresif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan yang sedang berlangsung. Contoh: sedang.
d)
Aspek repretatif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan itu terjadi berulang-ulang. Contoh: selalu.
e)
Aspek perfektif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan itu sudah selesai. Contoh: sudah dan telah.
f)
Aspek imperfektif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan itu berlangsung sebentar.
g)
Aspek sesatif, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan berakhir.
h)
Aspek keharusan, yaitu aspek yang
menyatakan perbuatan yang harus dilakukan. Contoh: harus.
Sebuah kalimat pasif bentuk diri harus mengikuti pola
aspek-pelaku-tindakan. Jika ada sebuah kalimat yang tidak berpola
aspek-pelaku-tindakan, kalimat tersebut tidak dapat disamakan dengan kalimat
pasif bentuk diri. Dengan kata lain, kalimat yang demikian adalah kalimat yang
menyimpang dari pola aspek-pelaku-tindakan.
2.
Jumlah Kesalahan Kalimat yang Kata Kerjanya Menyimpang
dari Pola Aspek-Pelaku-Tindakan5
2.1
Karya
tulis siswa SMA Negeri 1 Tabanan yang berjudul “PEMBUATAN PARFUM SEDERHANA DAN
EKONOMIS UNTUK ANAK SMA”
Kesalahan kalimat yang kata kerjanya menyimpang dari pola
aspek-pelaku-tindakan yang terdapat pada makalah yang berjudul ”PEMBUATAN
PARFUM SEDERHANA DAN EKONOMIS UNTUK ANAK SMA” karya Ni
Luh Made Asri Mulyasari, Dewi Wahyuni Gangga, Luh Gede Ratih Sari Dewi, dan Ni Putu Sinta Rahayu berjumlah 3 kalimat. Adapun rincian kalimat tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Melalui penyulingan, mereka akan coba
memproduksi mentol dengan mengkristalisasi esens mint. (hal. 6)
2. Ditambah lagi, meskipun tidak mencium aromanya, tetap
saja anda akan hirup bahan kimia dari paparan parfum. (hal. 7)
3. Bahkan
parfum itu mereka akan semprotkan ke sekujur tubuh, demi mendapatkan aroma yang
maksimal. (hal. 8)
2.2
Program
Kreativitas Mahasiswa yang berjudul “PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SAPI
SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH
LINGKUNGAN”
Kesalahan
kalimat yang kata kerjanya menyimpang dari pola aspek-pelaku-tindakan yang terdapat pada Program
Kreativitas Mahasiswa yang berjudul ”PEMANFAATAN KOTORAN
TERNAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN” karya Ni Luh Debiani, Luh Puspaningsih,
dan Kurnia Dwi Prayani
berjumlah 3 kalimat. Adapun rincian kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Oleh karena itu, kami sudah lakukan pengamatan ke desa
tersebut. (hal. 2)
2. Limbah
biogas masyarakat dapat gunakan sebagai pupuk. (hal. 2)
3. Oleh
karena itu, energy biogas tersebut masyarakat dapat manfaatkan sebagai sumber
energy untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
2.3
Program
Kreativitas Mahasiswa yang berjudul “PEMANFAATAN UBI SINGKONG
SEBAGAI PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG BALADO”
Kesalahan
kalimat yang kata kerjanya menyimpang dari pola aspek-pelaku-tindakan yang terdapat pada Program
Kreativitas Mahasiswa yang berjudul ”PEMANFAATAN UBI
SINGKONG SEBAGAI PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG BALADO” karya I
Putu Edy Setya Mahardika
berjumlah 3 kalimat. Adapun rincian kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Ada
berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha
pembuatan kripik singkong seperti apa yang saya akan paparkan dalam program ini. (hal. 1)
2. Salah satunya, kami dapat manfaatkan menjadi
kripik singkong. (hal. 1)
3. Serta, program tersebut kami akan kembangkan. (hal. 3)
2.4
Makalah
yang berjudul “TELAAH KURIKULUM”
Kesalahan kalimat yang kata kerjanya menyimpang dari pola
aspek-pelaku-tindakan yang terdapat pada Makalah yang berjudul ” TELAAH
KURIKULUM” karya Gede Agus
Novta Susila, Kadek Linda Yudiastari, I Gede Hendra Ariawan berjumlah 2 kalimat.
Adapun rincian kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Dalam
penulisan makalah ini, penulis akan bahas mengenai landasan-landasan dalam
mengembangkan kurikulum.
2.
Adapun
manfaat yang kita bisa peroleh dari penulisan ini, yaitu:
3.
Letak,
Penyebab, dan Perbaikan Kesalahan Kalimat yang Kata Kerjanya Menyimpang dari
Pola Aspek-Pelaku-Tindakan
Berikut ini adalah
pejabaran mengenai letak, penyebab, dan perbaikan kesalahan kalimat yang kata
kerjanya menyimpang dari pola aspek-pelaku-tindakan pada keempat sumber diatas.
1. Melalui
penyulingan, mereka akan coba
memproduksi mentol dengan mengkristalisasi esens mint.
Pada kalimat di atas
terdapat kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…mereka akan coba…).
Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan
akan menjadi:
Mereka : pelaku
Akan : aspek
Coba : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas
adalah pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya
yakni aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya
atau kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : mereka
Tindakan : coba
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….akan mereka coba…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Melalui
penyulingan, akan mereka coba memproduksi mentol dengan mengkristalisasi esens
mint.
2. Ditambah lagi,
meskipun tidak mencium aromanya, tetap saja anda
akan hirup bahan kimia dari paparan parfum.
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…anda akan hirup…). Jika
frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan akan
menjadi:
Anda :
pelaku
Akan : aspek
Hirup : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah pelaku-aspek-tindakan, hal ini
tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni aspek-pelaku-tindakan. Agar frase
tersebut menjadi pola yang seharusnya atau kalimat yang benar, pola frase
tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : anda
Tindakan : hirup
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….akan anda hirup…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-Ditambah lagi, meskipun tidak mencium aromanya, tetap
saja akan anda hirup bahan kimia dari paparan parfum.
3. Bahkan parfum itu mereka akan semprotkan ke sekujur
tubuh, demi mendapatkan aroma yang maksimal.
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…mereka akan semprotkan…).
Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan
akan menjadi:
mereka : pelaku
akan :
aspek
semprotkan : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah pelaku-aspek-tindakan, hal ini
tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni aspek-pelaku-tindakan. Agar frase
tersebut menjadi pola yang seharusnya atau kalimat yang benar, pola frase
tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : mereka
Tindakan : semprotkan
Dari
pola di atas frase tersebut menjadi (….akan mereka semprotkan…..), dan frase
tersebut sesuai dengan pola aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat
yang benarnya menjadi:
-
Bahkan parfum itu akan mereka semprotkan
ke sekujur tubuh, demi mendapatkan aroma yang maksimal.
4. Oleh
karena itu, kami sudah lakukan
pengamatan ke desa tersebut.
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan
pola kata kerja yang terdapat pada frase (…kami sudah lakukan…). Jika frase
tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan akan
menjadi:
Kami :
pelaku
Sudah :
aspek
Lakukan :
tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah pelaku-aspek-tindakan, hal ini
tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni aspek-pelaku-tindakan. Agar frase
tersebut menjadi pola yang seharusnya atau kalimat yang benar, pola frase
tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : sudah
Pelaku : kami
Tindakan
: lakukan
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….sudah kami lakukan…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Oleh
karena itu, sudah kami lakukan pengamatan ke desa tersebut.
5.
Limbah
biogas masyarakat dapat gunakan sebagai pupuk.
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…masyarakat dapat gunakan…).
Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan
akan menjadi:
Masyarakat : pelaku
Dapat :
aspek
Gunakan : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : dapat
Pelaku : masyarakat
Tindakan : gunakan
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….dapat masyarakat gunakan…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Limbah biogas dapat masyarakat gunakan
sebagai pupuk..
6.
Oleh
karena itu, energy biogas tersebut masyarakat
dapat manfaatkan sebagai sumber energy untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
Pada
kalimat di atas terdapat kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase
(…masyarakat dapat manfaatkan…). Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya
menurut pola aspek-pelaku-tindakan akan menjadi:
Masyarakat :
pelaku
Dapat
: aspek
Manfaatkan :
tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : dapat
Pelaku : masyarakat
Tindakan :
manfaatkan
Dari
pola di atas frase tersebut menjadi (….masyarakat dapat gunakan…..), dan frase
tersebut sesuai dengan pola aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat
yang benarnya menjadi:
-
Oleh karena itu, energy biogas tersebut
dapat masyarakat manfaatkan sebagai sumber energy untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
7.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat
dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik singkong seperti apa yang saya akan paparkan dalam program
ini.
Pada
kalimat di atas terdapat kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase
(…saya akan paparkan…). Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola
aspek-pelaku-tindakan akan menjadi:
Saya :
pelaku
Akan :
aspek
Paparkan : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : saya
Tindakan : paparkan
Dari
pola di atas frase tersebut menjadi (….masyarakat dapat gunakan…..), dan frase
tersebut sesuai dengan pola aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat
yang benarnya menjadi:
-
Ada
berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha
pembuatan kripik singkong seperti apa yang akan saya paparkan dalam program ini.
8.
Salah satunya, kami dapat manfaatkan menjadi kripik singkong.
Pada
kalimat di atas terdapat kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase
(…kami dapat manfaatkan…). Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut
pola aspek-pelaku-tindakan akan menjadi:
kami : pelaku
dapat :
aspek
manfaatkan : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : dapat
Pelaku : kami
Tindakan : manfaatkan
Dari
pola di atas frase tersebut menjadi (….masyarakat dapat gunakan…..), dan frase
tersebut sesuai dengan pola aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat
yang benarnya menjadi:
-
Salah
satunya, dapat kami manfaatkan menjadi kripik singkong.
9.
Serta, program tersebut kami akan kembangkan.
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…kami akan kembangkan…).
Jika frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan
akan menjadi:
kami
: pelaku
akan :
aspek
kembangkan : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : kami
Tindakan : kembangkan
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….masyarakat dapat gunakan…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Serta, program tersebut
kami akan kembangkan.
10. Dalam penulisan makalah ini, penulis akan bahas mengenai
landasan-landasan dalam mengembangkan kurikulum.
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…penulis akan bahas…). Jika
frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan akan
menjadi:
penulis :
pelaku
akan :
aspek
bahas :
tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : akan
Pelaku : penulis
Tindakan : bahas
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….akan penulis bahas…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Dalam penulisan makalah ini, penulis
akan bahas mengenai landasan-landasan dalam mengembangkan kurikulum.
11. Adapun manfaat yang kita bisa peroleh dari penulisan
ini, yaitu:
Pada kalimat di atas terdapat
kesalahan pola kata kerja yang terdapat pada frase (…kita bisa peroleh…). Jika
frase tersebut dipilah- pilah polanya menurut pola aspek-pelaku-tindakan akan
menjadi:
kita
: pelaku
bisa :
aspek
peroleh : tindakan
Pola dari frase kata kerja diatas adalah
pelaku-aspek-tindakan, hal ini tentu menyimpang dari pola seharusnya yakni
aspek-pelaku-tindakan. Agar frase tersebut menjadi pola yang seharusnya atau
kalimat yang benar, pola frase tersebut harus diubah menjadi:
Aspek : bisa
Pelaku : kita
Tindakan : peroleh
Dari pola di atas frase tersebut
menjadi (….bisa kita peroleh…..), dan frase tersebut sesuai dengan pola
aspek-pelaku-tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang benarnya menjadi:
-
Adapun manfaat yang bisa kita peroleh dari penulisan ini, yaitu:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar