Menyetujui
Kenaikan Harga BBM
Alasan
pertama saya menyetujui kenaikan harga BBM karena harga minyak dunia saat ini
melambung tinggi yaitu mencapai 40 % per- empat bulan. faktor
utama yang memengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu Invasi Amerika Serikat ke Irak. invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak
tidak dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan, badai Katrina dan Badai Rita yang
melanda Amerika Serikat serta merusak kegiatan produksi minyak di Teluk
Meksiko, Ketidakmampuan OPEC untuk
menstabilkan harga minyak dunia untuk perbandingan harga bensin seluruh dunia,
Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya, dan
Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
Kemudian,
saya juga menyetujui kenaikan harga BBM karena hutang Negara akibat PENGELUARAN
APBN untuk
subsidi minyak menjadi lebih tinggi dan hal tersebut dapat memperburuk
perekonomian di negara kita. Tanpa kenaikan harga BBM, defisit
APBN akan bertambah besar, demikian pula dengan defisit neraca perdagangan
karena Indonesia telah menjadi importir neto minyak. Sejak awal dekade 2000,
Indonesia telah beralih status dari negara eksportir menjadi neto importir
minyak. Dengan importasi BBM dan minyak mentah yang mencapai lebih sepertiga
dari kebutuhan nasional, harga BBM nasional sangat bergantung pada harga
internasional, sehingga
akan semakin menyedot anggaran negara yang seharusnya dapat digunakan untuk
mensejahterakan rakyat miskin.
kenaikan
harga BBM saat ini tidak hanya
disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia dan hutang Negara akibat APBN
berkurang, tetapi juga melonjaknya konsumsi BBM bersubsidi. Sebenarnya kita
ketahui bahwa BBM bersubsidi disediakan untuk kelompok masyarakat yang tidak
mampu. Namun kenyataannya, subsidi BBM dinikmati lebih 70 persen oleh kelas
menengah pemilik mobil pribadi dan sepeda motor bersilinder tinggi. selama ini
subsidi BBM justru banyak dinikmati oleh golongan mampu yang tak berhak.
Oleh karena itu, jika harga BBM
dinaikkan, maka akan ada penghematan
anggaran yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan memberikan pelayanan terbaik seperti
infrastruktur untuk transportasi. Selain itu, dengan dikuranginya subsidi BBM
maka akan tersedia anggaran untuk membantu rakyat miskin.
Menaikkan
harga BBM adalah langkah menstabilkan ekonomi, memperkecil beban APBN dan
menghindari kita menambah hutang. apa yg terjadi kalau ekonomi goyah, hutang
numpuk, dan terjadi Krisis Ekonomi seperti tahun 1996. penyebabnya apa? subsidi
BBM kita terlalu besar dan hutang menumpuk. Dengan kenaikan harga BBM tersebut, maka terhitung mulai
Sabtu, 22 Juni 2013 harga jual premium
yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per liter, Sedangkan harga
Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Oleh karena
itu, menurut saya Tidak ada langkah yang tidak butuh
pengorbanan, anggaplah langkah pemerintah ini satu step mundur untuk beberap
step maju berikutnya. Selain itu, dengan kenaikan harga BBM tersebut pemerintah juga sudah menyiapkan
beberapa kompensasi seperti Bantuan Langsung Sementera, Bantuan Beras Miskin
yang ditambah, Bantuan Program Keluarga Harapan yang ditambah anggarannya,
bantuan untuk anak-anak sekolah dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar